Search
Search

Mengenal QRIS: Standar Nasional Pembayaran dengan QR Code

Mengenal QRIS

Masafif – QR Code atau Quick Response Code adalah kode batang dua dimensi yang dapat menyimpan informasi seperti teks, nomor, atau tautan. QR Code dapat dipindai oleh kamera ponsel pintar atau perangkat lain yang memiliki aplikasi pembaca QR Code. QR Code sering digunakan untuk berbagai keperluan, salah satunya adalah pembayaran.

Pembayaran dengan QR Code adalah metode pembayaran yang memanfaatkan QR Code sebagai media transaksi. Pembayaran dengan QR Code dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu:

  • Merchant Presented Mode (MPM), yaitu cara pembayaran di mana merchant menampilkan QR Code yang berisi informasi rekening atau akun merchant, dan pembeli memindai QR Code tersebut dengan aplikasi pembayaran yang dimilikinya.
  • Customer Presented Mode (CPM), yaitu cara pembayaran di mana pembeli menampilkan QR Code yang berisi informasi rekening atau akun pembeli, dan merchant memindai QR Code tersebut dengan aplikasi pembayaran yang dimilikinya.

Pembayaran dengan QR Code memiliki beberapa keunggulan, antara lain:

  • Praktis, karena tidak memerlukan uang tunai, kartu, atau perangkat khusus lainnya.
  • Cepat, karena transaksi dapat dilakukan dalam hitungan detik.
  • Aman, karena QR Code dapat dienkripsi dan dilindungi oleh protokol keamanan.
  • Murah, karena biaya transaksi relatif rendah atau bahkan gratis.

Namun, pembayaran dengan QR Code juga memiliki beberapa tantangan, antara lain:

  • Tidak terstandarisasi, karena setiap penyelenggara jasa sistem pembayaran (PJSP) memiliki QR Code yang berbeda-beda, sehingga tidak kompatibel satu sama lain.
  • Tidak terintegrasi, karena setiap PJSP memiliki sistem pembayaran yang berbeda-beda, sehingga tidak dapat berkomunikasi satu sama lain.
  • Tidak terawasi, karena setiap PJSP memiliki kebijakan dan regulasi yang berbeda-beda, sehingga tidak dapat dipastikan kepatuhan dan perlindungan konsumennya.

Untuk mengatasi tantangan-tantangan tersebut, Bank Indonesia (BI) bersama dengan Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI) mengembangkan standar nasional pembayaran dengan QR Code, yaitu QRIS.

Apa itu QRIS?

QRIS adalah singkatan dari Quick Response Code Indonesian Standard, yaitu standar nasional pembayaran dengan QR Code yang diluncurkan oleh BI dan ASPI pada 17 Agustus 2019. QRIS bertujuan untuk menyatukan berbagai macam QR Code dari berbagai PJSP, baik bank maupun non-bank, agar proses transaksi dengan QR Code dapat lebih mudah, cepat, dan terjaga keamanannya.

Dengan QRIS, seluruh aplikasi pembayaran dari PJSP manapun yang digunakan masyarakat, dapat digunakan di seluruh toko, pedagang, warung, parkir, tiket wisata, donasi (merchant) berlogo QRIS, meskipun penyedia QRIS di merchant berbeda dengan penyedia aplikasi yang digunakan masyarakat.

Merchant hanya perlu membuka rekening atau akun pada salah satu PJSP yang sudah berizin dari BI, dan mendapatkan QR Code berlogo QRIS yang dapat dipasang di tempat usahanya. Masyarakat hanya perlu memindai QR Code tersebut dengan aplikasi pembayaran yang dimilikinya, dan transaksi pun selesai.

QRIS mengakomodir dua model pembayaran dengan QR Code, yaitu MPM dan CPM, dengan mengacu pada standar QRIS yang ditetapkan oleh BI sebagai standar nasional. QRIS juga menggunakan sumber dana berupa simpanan dan/atau instrumen pembayaran berupa kartu debit, kartu kredit, dan/atau uang elektronik yang menggunakan media penyimpanan server based.

Bagaimana Cara Mendaftar QRIS?

Untuk mendaftar QRIS, merchant dapat menghubungi salah satu PJSP yang sudah berizin dari BI untuk menyelenggarakan QRIS. Daftar PJSP yang sudah berizin dapat dilihat di laman resmi BI. Merchant dapat memilih PJSP yang sesuai dengan kebutuhan dan preferensinya, misalnya berdasarkan biaya transaksi, layanan tambahan, atau fasilitas lainnya.

Setelah menghubungi PJSP, merchant akan diminta untuk mengisi formulir pendaftaran, melampirkan dokumen-dokumen yang diperlukan, dan menandatangani perjanjian kerjasama. Selanjutnya, merchant akan mendapatkan QR Code berlogo QRIS yang dapat dipasang di tempat usahanya. QR Code tersebut dapat berupa stiker, plakat, atau media lainnya yang mudah dilihat dan dipindai oleh pembeli.

Untuk masyarakat, tidak ada persyaratan khusus untuk menggunakan QRIS. Masyarakat hanya perlu memiliki aplikasi pembayaran dari PJSP manapun yang sudah mendukung QRIS. Daftar aplikasi pembayaran yang sudah mendukung QRIS juga dapat dilihat di laman resmi BI³. Masyarakat dapat memilih aplikasi pembayaran yang sesuai dengan kebutuhan dan preferensinya, misalnya berdasarkan sumber dana, fitur, atau promosi yang ditawarkan.

Apa Keuntungan Menggunakan QRIS?

Menggunakan QRIS memiliki banyak keuntungan, baik bagi merchant maupun masyarakat, antara lain:

Bagi merchant:

  • Memperluas jangkauan pasar, karena dapat menerima pembayaran dari berbagai aplikasi pembayaran yang digunakan masyarakat.
  • Mempercepat proses transaksi, karena tidak perlu menghitung uang tunai, mengeluarkan kembalian, atau mengecek bukti transfer.
  • Mempermudah administrasi, karena dapat melacak dan mengelola data transaksi secara digital dan terintegrasi.
  • Memperoleh insentif, karena dapat menikmati berbagai program dan fasilitas yang ditawarkan oleh PJSP, seperti bantuan modal, pelatihan, atau bimbingan usaha.

Bagi masyarakat:

  • Memudahkan pembayaran, karena tidak perlu membawa uang tunai, kartu, atau perangkat khusus lainnya.
  • Memilih aplikasi pembayaran, karena dapat menggunakan aplikasi pembayaran yang dimiliki tanpa perlu mengunduh aplikasi lain.
  • Mendapatkan diskon, karena dapat memanfaatkan berbagai promo dan cashback yang ditawarkan oleh aplikasi pembayaran.
  • Melindungi privasi, karena tidak perlu memberikan informasi rekening atau akun kepada merchant.

Bagaimana Cara Menggunakan QRIS?

Cara menggunakan QRIS tergantung pada model pembayaran yang digunakan, yaitu MPM atau CPM. Berikut adalah langkah-langkahnya:

Untuk MPM (Merchant Presented Mode)

  • Pembeli membuka aplikasi pembayaran yang dimiliki dan memilih fitur pembayaran dengan QR Code.
  • Pembeli memindai QR Code yang ditampilkan oleh merchant dengan kamera ponsel pintar atau perangkat lain yang memiliki aplikasi pembayaran.
  • Pembeli memasukkan nominal pembayaran atau memilih nominal yang sudah tertera di layar.
  • Pembeli memilih sumber dana yang akan digunakan untuk pembayaran, misalnya rekening, kartu, atau uang elektronik.
  • Pembeli memasukkan PIN atau melakukan verifikasi biometrik untuk mengonfirmasi pembayaran.
  • Pembeli dan merchant menerima notifikasi bahwa pembayaran berhasil dilakukan.

Untuk CPM (Customer Presented Mode)

  • Pembeli membuka aplikasi pembayaran yang dimiliki dan memilih fitur pembayaran dengan QR Code.
  • Pembeli menampilkan QR Code yang berisi informasi rekening atau akun pembeli di layar ponsel pintar atau perangkat lain yang memiliki aplikasi pembayaran.
  • Merchant memindai QR Code yang ditampilkan oleh pembeli dengan kamera ponsel pintar atau perangkat lain yang memiliki aplikasi pembayaran.
  • Merchant memasukkan nominal pembayaran atau memilih nominal yang sudah tertera di layar.
  • Merchant memasukkan PIN atau melakukan verifikasi biometrik untuk mengonfirmasi pembayaran.
  • Pembeli dan merchant menerima notifikasi bahwa pembayaran berhasil dilakukan.

Apa Tantangan dan Solusi Menggunakan QRIS?

Meskipun QRIS memiliki banyak keuntungan, QRIS juga memiliki beberapa tantangan yang perlu diatasi, antara lain:

  • Kurangnya kesadaran dan pemahaman masyarakat tentang QRIS, sehingga masih banyak yang ragu atau bingung untuk menggunakan QRIS.
  • Kurangnya infrastruktur dan sumber daya manusia yang mendukung penggunaan QRIS, sehingga masih banyak merchant yang belum terdaftar atau mengalami kendala teknis dalam menerapkan QRIS.
  • Kurangnya insentif dan motivasi bagi merchant dan masyarakat untuk menggunakan QRIS, sehingga masih banyak yang lebih memilih metode pembayaran lain yang lebih familiar atau menguntungkan.

Untuk mengatasi tantangan-tantangan tersebut, BI dan ASPI telah melakukan berbagai upaya, antara lain:

  • Melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat tentang QRIS, melalui berbagai media, seperti televisi, radio, internet, surat kabar, majalah, spanduk, brosur, atau seminar.
  • Melakukan kerjasama dengan pemerintah daerah, asosiasi usaha, komunitas, atau lembaga lain yang memiliki jaringan luas dengan merchant, untuk membantu pendaftaran dan pemasangan QRIS di tempat usaha mereka.
  • Melakukan pengawasan dan penegakan hukum terhadap PJSP yang menyelenggarakan QRIS, untuk memastikan kepatuhan dan perlindungan konsumen, serta mencegah praktik monopoli atau persaingan tidak sehat.
  • Memberikan insentif dan fasilitas bagi merchant dan masyarakat yang menggunakan QRIS, seperti subsidi biaya transaksi, bantuan modal, diskon, cashback, atau program loyalitas.

Bagaimana Prospek QRIS di Masa Depan?

QRIS memiliki prospek yang cerah di masa depan, karena dapat mendukung perkembangan ekonomi digital di Indonesia. QRIS dapat meningkatkan inklusi keuangan, karena dapat memberikan akses yang mudah dan murah bagi masyarakat, khususnya yang belum memiliki rekening bank atau kartu, untuk melakukan transaksi keuangan.

QRIS juga dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas, karena dapat menghemat waktu dan biaya transaksi, serta mempermudah administrasi dan manajemen usaha.

QRIS juga dapat menjadi salah satu instrumen untuk mendukung pemulihan ekonomi pasca pandemi Covid-19, karena dapat membantu mendorong konsumsi dan investasi, serta mengurangi risiko penularan virus melalui uang tunai.

QRIS juga dapat menjadi salah satu solusi untuk mengatasi tantangan global, seperti perubahan iklim, karena dapat mengurangi penggunaan kertas dan plastik, serta menghemat energi.

QRIS juga dapat menjadi salah satu pendorong untuk menciptakan inovasi dan kolaborasi di sektor sistem pembayaran, karena dapat mendorong PJSP untuk terus meningkatkan kualitas dan keamanan layanan mereka, serta menciptakan produk dan fitur baru yang dapat memenuhi kebutuhan dan preferensi masyarakat.

QRIS juga dapat menjadi salah satu sarana untuk meningkatkan integrasi dan konektivitas regional, karena dapat memfasilitasi transaksi lintas negara dengan QR Code.

QRIS adalah standar nasional pembayaran dengan QR Code yang diluncurkan oleh BI dan ASPI pada 17 Agustus 2019. QRIS bertujuan untuk menyatukan berbagai macam QR Code dari berbagai PJSP, agar proses transaksi dengan QR Code dapat lebih mudah, cepat, dan terjaga keamanannya.

QRIS memiliki banyak keuntungan, baik bagi merchant maupun masyarakat, namun juga memiliki beberapa tantangan yang perlu diatasi. QRIS memiliki prospek yang cerah di masa depan, karena dapat mendukung perkembangan ekonomi digital di Indonesia, serta menghadapi tantangan global.

Bagikan

Pos Terkait

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Postingan Lainnya

Cek 7 Hal Ini Pada Mobil Anda Sebelum Liburan Akhir Tahun

Domain dan Hosting: Apa Itu, Perbedaan, dan Cara Kerjanya

10 Alasan Mengapa Anda Harus Memulai Blogging Sekarang

Perbedaan Domain dan Subdomain Yang Kamu Harus Pahami

Fenomena Makan Tabungan, Apa Itu?

10 Aplikasi Android Populer untuk Pencari Kerja di Indonesia

Samsung Galaxy Tab A9+: Tablet Terbaru dengan Layar 90Hz dan Snapdragon 695

Tips Merawat Baterai Motor Listrik untuk Performa Maksimal

15 Website Terbaik untuk Belajar Pemrograman Secara Online dan Gratis

Scroll to Top

Artikel Populer