Masafif – Domain dan subdomain adalah dua istilah yang sering digunakan dalam dunia website. Namun, apakah Anda tahu apa saja perbedaan domain dan subdomain? Apa saja fungsi dan manfaat dari masing-masing istilah tersebut? Dan bagaimana cara membuat dan mengelola domain dan subdomain dengan mudah?
Pada artikel ini, saya akan menjelaskan secara lengkap dan jelas mengenai perbedaan domain dan subdomain, serta memberikan beberapa contoh dan tips yang berguna untuk Anda. Simak sampai habis, ya!
Daftar isi
Apa Itu Domain?
Domain adalah alamat utama dari sebuah website di internet. Domain berfungsi untuk mempermudah pengguna internet untuk mengakses website tanpa harus menghafalkan alamat IP (Internet Protocol) yang berupa angka-angka.
Domain terdiri dari dua bagian utama, yaitu SLD (Second Level Domain) dan TLD (Top Level Domain). SLD adalah nama unik yang Anda pilih untuk website Anda, misalnya hostinger, niagahoster, atau dewaweb. TLD adalah ekstensi yang menunjukkan kategori atau negara dari website Anda, misalnya .com, .net, .org, .id, atau .co.id.
Contoh domain adalah rumahweb.com, hostinger.co.id, niagahoster.co.id, atau dewaweb.com.
Untuk memiliki domain, Anda harus membelinya dari penyedia domain atau registrar domain yang terpercaya. Harga domain bervariasi tergantung pada jenis TLD dan registrar yang Anda pilih. Anda juga harus memperpanjang domain secara berkala agar tetap aktif dan tidak kedaluwarsa.
Baca Juga : 7 Langkah Praktis Menjadi Blogger Sukses di Tahun 2023
Apa Itu Subdomain?
Subdomain adalah bagian tambahan dari domain yang berada di depan SLD. Subdomain berfungsi untuk membuat alamat khusus untuk bagian tertentu di website Anda, misalnya blog, forum, toko, atau kursus.
Subdomain terikat dengan domain utama dan tidak bisa berdiri sendiri. Subdomain juga tidak memerlukan biaya tambahan untuk dibuat. Anda bisa membuat subdomain secara gratis dan sebanyak yang Anda inginkan, asalkan Anda sudah memiliki domain utama.
Contoh subdomain adalah blog.rumahweb.com, blog.hostinger.co.id, forum.niagahoster.co.id, atau toko.dewaweb.com.
Untuk membuat subdomain, Anda bisa melakukannya melalui panel kontrol hosting Anda, misalnya cPanel atau hPanel. Anda juga bisa mengatur subdomain untuk mengarah ke direktori atau folder tertentu di hosting Anda, misalnya public_html/blog, public_html/forum, atau public_html/toko.
Baca Juga : Mengenal Jenis-Jenis Website dan Fungsinya
Perbedaan Domain dan Subdomain
Setelah mengetahui apa itu domain dan subdomain, sekarang kita akan membahas apa saja perbedaan domain dan subdomain. Berikut ini adalah beberapa perbedaan domain dan subdomain yang perlu Anda ketahui:
- Domain adalah alamat utama dari website, sedangkan subdomain adalah alamat tambahan untuk bagian khusus di website.
- Domain harus dibeli dari registrar domain, sedangkan subdomain bisa dibuat secara gratis jika Anda sudah memiliki domain.
- Domain bisa berdiri sendiri tanpa subdomain, sedangkan subdomain tidak bisa berdiri sendiri tanpa domain.
- Domain memiliki otoritas dan reputasi yang lebih tinggi daripada subdomain, sedangkan subdomain bergantung pada domain utama untuk mendapatkan otoritas dan reputasi.
- Domain dan subdomain bisa memiliki dampak yang berbeda terhadap SEO (Search Engine Optimization) atau optimasi mesin pencari. Domain bisa membantu website Anda mendapatkan peringkat yang lebih baik di hasil pencarian Google, sedangkan subdomain bisa membantu website Anda mendapatkan trafik yang lebih spesifik dan relevan.
Baca Juga : Domain dan Hosting: Apa Itu, Perbedaan, dan Cara Kerjanya
Cara Menggunakan Domain dan Subdomain dengan Baik
Domain dan subdomain memiliki fungsi dan manfaat yang berbeda-beda. Oleh karena itu, Anda harus tahu bagaimana cara menggunakan domain dan subdomain dengan baik agar website Anda bisa berkembang dan sukses.
Berikut ini adalah beberapa tips yang bisa Anda terapkan untuk menggunakan domain dan subdomain dengan baik:
- Pilih domain yang sesuai dengan niche, tujuan, dan target pasar website Anda. Usahakan domain yang Anda pilih mudah diingat, singkat, dan relevan dengan konten website Anda.
- Pilih TLD yang sesuai dengan kategori atau negara website Anda. Jika website Anda bersifat global, Anda bisa menggunakan TLD umum seperti .com, .net, atau .org. Jika website Anda bersifat lokal, Anda bisa menggunakan TLD negara seperti .id, .co.id, atau .web.id.
- Perpanjang domain secara berkala agar tidak kedaluwarsa dan hilang. Anda bisa memperpanjang domain setiap tahun, dua tahun, atau lebih, tergantung pada pilihan Anda. Anda juga bisa mengaktifkan fitur auto-renewal agar domain Anda diperpanjang secara otomatis.
- Gunakan subdomain untuk membuat halaman khusus di website Anda yang memiliki konten, tema, atau tujuan yang berbeda dengan domain utama. Misalnya, Anda bisa menggunakan subdomain untuk membuat blog, forum, toko, kursus, atau versi bahasa yang berbeda dari website Anda.
- Gunakan subdomain untuk melakukan A/B testing atau pengujian terhadap website Anda. Anda bisa membuat subdomain yang berisi versi alternatif dari website Anda, lalu mengukur performa dan respons dari pengguna terhadap subdomain tersebut. Dengan begitu, Anda bisa mengetahui mana yang lebih efektif dan efisien untuk website Anda.
- Gunakan subdomain untuk memisahkan data pengguna yang berbeda-beda. Anda bisa membuat subdomain untuk memberikan akses khusus kepada pengguna tertentu, misalnya karyawan, pelanggan, atau mitra. Dengan begitu, Anda bisa meningkatkan keamanan dan privasi data pengguna Anda.
- Gunakan subdomain untuk menghasilkan user experience yang lebih baik melalui tipe device yang berbeda-beda. Anda bisa membuat subdomain yang berisi versi website Anda yang dioptimalkan untuk device tertentu, misalnya mobile, tablet, atau desktop. Dengan begitu, Anda bisa meningkatkan kenyamanan dan kepuasan pengguna Anda.
Baca Juga: 15 Website Terbaik untuk Belajar Pemrograman Secara Online dan Gratis
Domain dan subdomain adalah dua istilah yang sering digunakan dalam dunia website. Domain adalah alamat utama dari website, sedangkan subdomain adalah alamat tambahan untuk bagian khusus di website.
Domain dan subdomain memiliki perbedaan yang perlu Anda ketahui, seperti cara mendapatkan, harga, kemandirian, otoritas, reputasi, dan dampak terhadap SEO.
Domain dan subdomain juga memiliki cara penggunaan yang berbeda-beda, tergantung pada kebutuhan dan tujuan website Anda. Anda bisa menggunakan domain dan subdomain dengan baik agar website Anda bisa berkembang dan sukses. Semoga bermanfaat